Workshop Pemanfaatan Alat Tes Cepat Molekular (TCM) Truenat

Pada tahun 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerja sama dengan PT Norma Diagnostika Indonesia menyelenggarakan Workshop Pemanfaatan Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) Truenat yang di selenggarakan sebanyak dua kali (dua batch) yaitu pada 9-13 September dan 23-27 September, yang dihadiri oleh perwakilan laboratorium dan IT dari 50 puskesmas yang tersebar di 22 provinsi.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam mendiagnosis Tuberkulosis (TB) secara cepat dan akurat menggunakan teknologi TCM Truenat. Bersama pelatihan ini, diharapkan rekan-rekan petugas kesehatan dari puskesmas yang terlibat dapat lebih memahami dan menguasai penggunaan alat untuk mempercepat deteksi TB di daerah mereka.

Truenat merupakan inovasi dalam diagnosis TB yang menawarkan metode alternatif dengan keakuratan dan portabilitas yang tinggi. Berbeda dengan alat-alat lainnya yang memerlukan begitu infrastruktur baik, mulai dari suhu yang teratur, biosafety cabinet, bahkan listrik sekalipun, TCM Truenat didesain untuk memastikan kerendahan infrastruktur tak akan sedikitpun mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas dalam proses diagnosis TB di berbagai pelosok kehidupan di seluruh Indonesia.

Selama workshop, para peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai prinsip kerja, cara penggunaan, dan interpretasi hasil dari alat Truenat, serta segala regulasi dan peraturan kesehatan yang berlaku. Selain itu, dilakukan juga sesi praktik langsung untuk memastikan para tenaga kesehatan familiar dan terampil dalam mengoperasikan alat tersebut. Pendekatan ini diharapkan dapat memastikan implementasi yang efektif sepulangnya rekan-rekan kembali ke pengabdian.

Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya pemanfaatan alat TCM seperti Truenat dalam upaya percepatan penemuan kasus TB. Dengan diagnosis yang lebih cepat, pasien dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat, sehingga mengurangi risiko penularan dan komplikasi lebih lanjut. Hal ini sejalan dengan strategi nasional untuk menekan angka kejadian TB di Indonesia.

PT Norma Diagnostika Indonesia, sebagai mitra dalam penyelenggaraan workshop ini, berkomitmen untuk mendukung peningkatan kapabilitas tenaga kesehatan melalui penyediaan teknologi diagnostik terkini dan pelatihan yang komprehensif.

Para peserta workshop menyambut baik inisiatif ini dan menunjukkan kesiapan dan antusiasme mereka untuk mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di puskesmas masing-masing. Dengan demikian, diharapkan deteksi dini kasus TB dapat ditingkatkan, terutama di daerah dengan akses terbatas ke fasilitas diagnostik canggih.

Dengan terselenggaranya workshop ini, kita dapat berharap akan terjadi peningkatan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan para tenaga kesehatan dalam upaya bersama memberantas TB di Indonesia. Melalui pemanfaatan teknologi diagnostik yang inovatif dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, target eliminasi TB pada tahun 2030 diharapkan dapat tercapai.